“DI SAAT negeri ini penuh polemik korupsi, buku ini seperti menjadi obat bagi negeri ini”, begitulah kiranya Dr. Arie Setiabudi Soesilo, Msc selaku dekan Fisip UI dikala memberikan sambutan. Hari ini Kamis, 3 Maret 2015, pasangan akademisi Prof.Dr.der.Soz. Rochman Achwan. dan Dr.Muthia Ganie-Rochman, PhD resmi meluncurkan buku Sosiologi Korupsi yang digelar di Auditorium Djuwono Soedarsono, Fisip UI.
Peluncuran buku juga dihadiri oleh Dr. Imam Prasodjo selaku wakil dari Anggota Tim 9 dan Ahmad Juwaini, Presiden Direktur Dompet Dhuafa yang sekaligus berperan sebagai pembahas. Pagi ini, suasana auditorium nampak bersemangat. Selain karena para undangan yang terdiri dari berbagai institusi tersebut ingin menyampaikan apreasi secara langsung atas karya yang telah diluncurkan Mas Rochman dan Mba Meta, sharing pengalaman bagaimana berhadapan langsung dengan kasus-kasus korupsi di Indonesia oleh Mas Imam dan Pak Ahmad turut melengkapi bahasan buku Sosiologi Korupsi pagi itu.
Terbitnya buku ini, menurut pengakuan Mba Meta, adalah buah karya yang bermula dari sebuah pertanyaan: mengapa di Indonesia belum ada buku Sosiologi yang membahas tentang korupsi? Sementara Indonesia adalah ‘laboratorium’ korupsi yang besar, mengapa riset-riset tentang korupsi belum ada?
Kenyataannya, Sosiologi tertinggal dalam memberikan bahasan mengenai korupsi, demikian tambahnya. Ada faktor-faktor yang dianggap penulis menjadi penyebab ketertinggalan itu. “Bisa jadi ini karena kelemahan konsep yang kita miliki atau lemahnya motivasi ilmuwan dalam membahas masalah korupsi”, demikian jelas Mba Meta. Dari sini muncullah gagasan untuk menerbitkan buku yang mampu menjelaskan fenomena korupsi melalui pendekatan sistematik dan sosiologis sekaligus buku yang menawarkan pendekatan baru dalam melihat fenomena korupsi.
Ada 4 perspektif yang ditawarkan di dalam buku ini, meliputi perspektif legal, politik, ekonomi, dan kultural. Masing-masing perspektif ini memiliki kekhasannya sendiri di dalam melihat fenomena korupsi, terutama dalam melihat isu pokok,aktor representasi sosial, ruang lingkup, dan konsep utama yang selengkapnya dapat dibaca di dalam buku.
Persoalan yang menarik dari pembahasan buku ini adalah, kenyataannya sulit bagi kita mengenali apakah suatu tindakan termasuk korupsi. Pengalaman Mas Ahmad, untuk mengetahui kelegalan tanah atau kucuran dana pun memerlukan proses yang panjang dengan waktu yang sangat lama. Hal ini menjadi sulit lagi karena masalah korupsi kenyataannya tidak terlepas dari masalah kultural. Pada akhirnya seperti yang diungkapkan Mba Meta, ketika korupsi telah menjadi budaya pada saat kita dapat menerima bahwa begitulah dunia kita hidup, maka sulit membedakan mana tindakan yang korup dengan yang tidak.
Semoga buku ini membantu kita memahami korupsi dari sudut pandang yang lebih baik.
©Tina Latief
Sosiologi Korupsi
Oleh Rochman Achwan & Meuthia Ganie-Rochman
Gedung Koentjaraningrat Lantai 3, Fisip UI
selamat siang… apakah buku tsb. tersedia di Gramedia ?…*tsi
LikeLike
Setahu saya tidak Tessy, buku itu baru bisa didapatkan melalui dosen pengarangnya saja..
LikeLike
Update terbaru:
Untuk mendapatkan buku Sosiologi Korupsi bisa melalui UI Press atau Gramedia
Terimakasih
LikeLike
Bagaimana cara saya membeli buku sosiologi korupsi tersebut, mngingat saya sangat mbutuhkannya. Mohon informasinya. Terima kasih.
LikeLike
Bisa dengan cara menghubungi penulis di Fisip UI mas. Di Departemen Sosiologi, Gedung Koentjaraningrat Lantai 3
LikeLike
Berhubung saya bukan dr UI jd saya kurang tau. Kalau ada no kontak penulisnya bs ga saya minta. Makasih.
LikeLike
Sementara lewat email dulu ya mas, saya belum izin beliau untuk memberikan kontak hp. Namun berhubung salah satu penulis anggota pansel, jadi agak sibuk.. sabar saja ya
ini kontaknya meuthiagr@gmail.com semoga membantu..
LikeLike
Halo mas..
Informasi terbaru dari penulis, buku Sosiologi Korupsi bisa di dapat di UI Press atau Gramedia. Semoga membantu 🙂
LikeLike
Siang mbak. D gramedia. Seluruh indonesia khusus sumatera sdah trsedia ya buku sosiologi korupsiny? Sy ingin buku nya mbak,
LikeLike