MINGGU pagi kemarin saya dan rombongan mahasiswa Sosiologi UI ke Kebun Binatang Ragunan. Kami mengadakan field trip bagi mahasiswa Sosiologi angkatan 2014 yang sedang mengikuti mata kuliah Keterampilan Sosial. Agak lucu juga ketika tajuk acara ini adalah untuk hunting isu sosial, karena biasanya orang ke kebun binatang adalah untuk liburan.
Orang awam (common sense) mungkin bertanya-tanya, kenapa mencari isu sosial di kebun binatang. Tetapi justru itulah yang ingin ditunjukkan oleh teman-teman pembimbing mata kuliah Keterampilan Sosial. Bahwa bagi seorang Sosiolog, isu sosial ada di sekeliling kita dan bisa ditemukan di manapun ia berada. Isu sosial bisa bermula dari hal yang paling sederhana. Menarik dan tidaknya, tergantung dari bagaimana seseorang mengangkat isu tersebut ke ranah publik.
Acara pertama dimulai dengan briefing oleh teman saya, Adi. Dia menjelaskan bagaimana teknis pelaksanaan field trip di KBR. Sembari menikmati waktu jalan-jalan, mahasiswa baru diminta untuk mengenali isu-isu sosial atau melihat momen-momen di sana dengan sudut pandang Sosiologi. Berbekal kamera dan gadget, mahasiswa baru meluncur ke setiap pelosok kebun binatang hunting isu sosial.
Suhu udara di KBR menjelang siang cukup menantang. Meskipun memang banyak pepohonan rindang dan warung-warung penjual minuman dingin, panasnya udara membuat kami kepayahan juga. Keringat tidak henti-hentinya mengalir, muka-muka cerah kami mulai memerah dan kelelahan. Air dingin, kipas, payung, menjadi teman paling dibutuhkan di kala perjalanan. Hari itu, tak lebih dari pukul 12 akhirnya kami menghentikan perjalanan.
Yang pertama kali saya lihat, jelas para mahasiswa baru nampak kelelahan. Di samping panas yang membakar, rasa lapar mulai terasa. Berbagai cerita mulai mengudara. Capek, panas, laper, bete karena ngga dapet-dapet isu, well… 🙂
Beberapa mahasiswa sempat kebingungan dalam mengerjakan tugasnya. Mereka masih bertanya-tanya dan menebak-nebak momen seperti apa yang memungkinkan diangkat menjadi isu sosial. Namun saya senang melihat mahasiswa baru belajar. Rasanya seperti melihat proses bagaimana saya belajar dulu, dari yang dulu commonsense, kemudian seiring berjalannya waktu, secara bertahab mampu berpikir beyond commonsense. Hihi..
Nah, itu sedikit cerita bagaimana selama setengah hari saya membuntuti maba. Selama di Ragunan, tentu saya juga menikmati suasana kebun binatang yang ramah itu.
Saya mengunjungi banyak binatang seperti harimau, singa, buaya, ular, ikan, beraneka burung dan tentu saja monyet. Sekilas, saya jadi teringat ketika ke sini dengan Mom. Saya senang mereka sehat dan terawat. Beberapa jenis ular bahkan telah bertambah populasinya dibandingkan kunjungan saya di tahun 2011 lalu.
Beruntunglah pengelola di sini baik dan kompeten dalam merawat satwa. Mereka benar-benar mau memperlakukan para binatang sebagaimana mestinya. Saat melihat ke kandang harimau, mendadak saya teringat nasip Melani, seekor harimau malang di Kebun Binatang Surabaya. Akibat perawatan yang sangat sangat tidak memadai, ia harus meregang nyawa di atas nasibnya yang entah siapa yang memerdulikannya.
Di dalam tulisan ini saya ingin turut membantu mendukung gerakan penyelamatan satwa di Kebun Binatang Surabaya. Mari kita bantu mereka yang tidak bisa berbicara untuk menyampaikan suaranya ke muka publik. Tandatangani petisi berikut, Petisi #saveKBS maka Anda akan turut membantu keberlangsungan hidup para satwa di KBS.
Satu suara dari Anda, sangat berarti bagi kehidupan mereka kini hingga seterusnya nanti. #saveKBS
♥♥♥Tina Latief♥♥♥
Pengen nasi boxnya…
LikeLike
Ga begitu enak ayamnya, tapi sambalnya heboh..
LikeLike
nyesek ya Tin ngeliat foto harimau di KBS itu, emang kebangetan manusia gak punya hati:(
LikeLike
Iya, aku sampai mau nangis pas kemarin baca petisi dari temenku itu. Kasihan banget binatang-binatang di sana. Bagaimana mungkin mereka tega kaya gitu 😦
LikeLike
Jadi contoh isu sosial nya apa na yg bisa diambil dr kunjungan ke KBR kmrn? *penasaran, efek baca sambil mikir*
LikeLike
banyak Tis.. misalnya isu gender inequality..
LikeLike
Aku beneran ngga tega kalok denger cerita binatang mati di KBS.. Keknya kok nelangsa banget gitu ya.. Mereka kan makhluk Tuhan dan punya nyawa jugak.. 😦
LikeLike
Iya beb, kasihan banget pada akhirnya penyelamatan manusia malah membunuh mereka juga..
LikeLike
KBS seperti uda dari lama diberitakan banyak koleksi hewannya mati, bahkan disorot media asing
LikeLike
memang sudah lama, hanya saja penanganannya saja yang tidak segera membuahkan hasil..
LikeLike
Ya, soal Harimau yg di KBS itu bener2 menyayat hati.
Sedih..
LikeLike
Bantu tanda tangani ya teh Melly….
LikeLike
tidak punya rasa perikehewanan 😦
LikeLike
seru banget belajarnya jalan2 hehehe. aku belom pernah ke kebun binatang ragunan. kadang antara kasian tapi pengen liat juga binatang2 disana 😦
LikeLike