“Sebenarnya Pertamina itu gimana sih pak? Lha wong saya yang jualan gas keliling saja bisa untung kok Pertamina yang membuat gas malah mengeluh rugi. Orang-orang Pertamina itu sebenarnya pintar-pintar dan bayarnya besar kan?”
Mengherankan memang sebagai produsen minyak dan gas, Pertamina justru mengeluh menderita kerugian. Padahal Pertamina bukanlah badan usaha kecil-kecilan seperti milik rakyat yang mungkin hanya dikelola oleh orang yang kurang berpendidikan. Pertamina (seharusnya) merupakan badan usaha milik negara yang dikelola oleh orang-orang yang andal dan kompeten sehingga kecil kemungkinan menderita kerugian (hingga milyaran?).
Mengherankan lagi ketika kerugian yang dialami Pertamina justru ditimpakan pada rakyat yakni dengan menaikkan harga gas lpg secara besar-besaran. Saya yang semula hanya berperasangka, kini semakin yakin bahwa Pertamina memang tidak seperti yang kita duga, beres dan waras. Pertamina bukanlah produsen minyak dan gas seperti anggapan masyarakat pada umumnya, melainkan hanyalah pedagang minyak biasa. Kedua, Pertamina sebagai badan usaha negara yang memiliki akses dan jangkauan luas justru gagal merekrut orang-orang terbaik untuk menangani managemen perusahaan.
Pertamina dengan mudah menjadi bulan-bulanan politik. Mentang-mentang mendekati pemilu, seenaknya saja pemerintah menaik-turunkan harga, memainkan emosi rakyat. Seakan rakyat tidak tau kalau mereka dimanfaatkan orang-orang yang sengaja mengambil keuntungan dari peristiwa tersebut. Cari muka atau apalah istilah yang belakangan ini populer di timeline, yang pasti rakyat sudah bosan dipermainkan. Maka dari itu, saya mendukung apabila kenaikan harga elpiji 12 kg yang tidak sopan ini direspon rakyat dengan amarah dan pemberontakan. Tadinya saya berharap ada kerusuhan hehe..
Pemerintah harus sadar bahwa rakyat bukanlah kumpulan mahkluk yang bodoh dan mau dibodohi. Sudah selayaknya pemerintah tau diri bahwa mereka bukanlah raja yang seenaknya memain-mainkan suanana hati rakyat. Rakyat sudah bosan dengan bualan janji dan trik-trik parpol. Senggol? jotos! Rakyat tidak akan diam.
iya ni gmn pertamina,untung gas lpg sy msh,smpt kaget yp 12kg mau naik jd 125rb 😦
LikeLike
Ini nih yang bikin puyeng emak-emak seperti saya. Di toko langganan malah harga baru katanya 130 rb tuh. btw ini Mba Tina yang satu homestay dengan sayawaktu di tembi apa bukan? di homestay 42 bareng mellyana feyadin dkk
LikeLike
Betul mba Ety 🙂 wah maaf ngga hafal semua nama yang kemarin di 42..
LikeLike