Dulu saya menganggap dokter dan segala sesuatu yang berhubungan dengannya adalah menakutkan. Stethoscope, suntik, obat-obatan bau, dan ruangannya yang selalu serba putih itu membuat saya takut. Terlebih saya mengalami perlakuan dokter yang sampai sekarang membuat saya ketakutan.
Ketakutan saya berawal ketika ada acara imunisasi di SD. Saat itu tiba-tiba saja di kelas menjadi banyak orang berbaju putih. Saya tidak ingat semuanya. Yang saya ingat setelahnya, saya meringis-ringis kesakitan tatkala jarum suntik itu tiba-tiba menancap di bahu kiri saya.
Ketakutan lainnya terjadi ketika saya dimintai sampel darah untuk diuji di laboratorium. Saat itu entah saya mengidap penyakit apa. Tapi begitu jarum itu menusuk bagian lengan, rasanya sakit saya justru bertambah parah. Rasanya sakit sekali.
Dari perlakuan itu kemudian saya mendapatkan dua kesimpulan. Pertama dokter bukan penyembuh, tetapi monster. Kedua, dia juga pembohong. Sungguh, disuntik rasanya tidak seperti digigit semut tetapi benar-benar sakit.
Hehehe, memang lucu bagi orang yang phobia suntik. Meski awalnya saya tidak suka dokter, saya akui kali ini saya suka dengannya. Resep dokter kemarin benar-benar membantu sekali. Setidaknya progresnya sudah terlihat. Radang saya sudah lebih membaik. Sayapun mulai bisa melakukan rutinitas lebih lancar dari dua hari sebelumnya. Dan lagi, berkat bantuan dokter, pagi ini saya bisa melihat matahari terbit awal Mei. Really, that was incredible..
Yah, sepanjang ibu dan bapak dokter tidak menancapkan jarum-jarum itu, mungkin saya bisa selamanya suka dengannya. Kalau dengan kapsul seperti ini saja bisa sembuh, mengapa harus menambah rasa sakit makin menjadi? Kan begitu..
Hehehe, Selamat menempuh bulan Mei! Semoga sehat selalu 🙂
Apalagi kalo ketemu dengan dokter yang cakep dan muda ya tin… makin demen deeeh 😉
LikeLike
haha, kalau bawa suntik tetep aja aku ngga mau Nin..
say no to suntik pokoknya 😀
LikeLike
Sakit apa Tina? Semoga lekas sembuh ya ;).
LikeLike
Radang mba..
sederhana tapi jadi bermasalah hehe
makasih mba..
LikeLike
kalo udah urusan jarum suntik, aku pamit mundur dan kabur
LikeLike