Saya tidak bisa memaksakan kehendak untuk mencapai target cepat, tepat,bersih dan sapu bersih untuk hari ini. Untuk menghasilkan sebuah karya yang bisa membuat orang berdecak kagum memang perlu keseriusan dalam ide, pelaksanaan dan juga beberapa pendukungnya. Meskipun itu hanya sebuah sarana penyaluran hoby. Harus ikhlas se ikhlas-ikhlasnya kalau peralatan kerja saya tidak mendukung hoby saya. Setidaknya saya tidak banyak menggerutu. Sayakan tidak bisa memaksakan kehendak jika pabrik belum membuatnya sebagai wujud pemenuhan akan permintaan publik. Mungkin saya sendiri yang harus mengeluarkan proposal pembuatan pesawat sederhana yang penggunaannya tidak sederhana itu sebagai bentuk inovasi saja.
Saya tidak tau pasti apa fungsi paperator itu. Setau saya untuk melubangi kertas, kertas apapun yang nantinya dimasukkan ke file atau bindex. Sayangnya yang saya perlukan bukan pelubang kertas yang hanya mampu mencapai panjang kertas tertentu saja. Saya mau yang tidak terbatas.
Kejengkelan itu datang karena saya perlu sekali melubangi kertas yang letaknya nanti berada di tengah-tengah. Sayangnya paperator yang saya miliki hanya mampu menjangkau jarak kurang lebih 5cm. Kalau saya mau melubangi kertas yang lebarnya 1m apakah harus pakai bor?
Sedikit perubahan saja alat ini lebih useful dari tampilannya yang sekarang.
Both sides of the pedestal can be moved back and then pulled upward with the help of a per that can be folded. That way, the paper can be made as wide as any hole anywhere as we want. What kind of shape it looks like, huh?
Jadi..
Kenapa paperator itu dibuat sedemikian rupa sih? jadi pekerjaanku ini bagaimana?
it’s about “standard” kayaknya.
market-nya udah terbentuk untuk hole punch yg 2, 3, or multiple, tapi dg standar jarak dari kertas. sesua “binder” yg juga tersedia di pasaran.
nah kalo mo bolongin di tengah kertas yang jaraknya semeter dari pinggir kertas, misalnya, customize banget ini kebutuhannya. pake bor adalah ide bagus. ato pake solder? dg ujung solder yg panas, rasanya cukup untuk mbolongi kertas tanpa membakarnya 🙂
Disclaimer : try it at your own risk 😀
LikeLike
inilah yang harus dibuat bentuk inovasinya mas, kalau tidak alat0alat standar pabrik seperti ini tidak maju-maju..
LikeLike
em…. untuk yang satu ini,,, aku gak bisa ngomong,,,, hehe no comment.
halo halo….
LikeLike
untuk alat itu..aku suka menyebutnya “bolongator”..haha…
LikeLike
bolongator? hehehehe, keren juga sebutannya.
Setiap daerah punya nama sendiri yah.. 😀
LikeLike
bagus gan gambarnya… 😀
LikeLike