Ada yang masuk ke selokan, terbang ke udara, menempel di kaca mobil atau mungkin sekarang masuk ke dalam makanan Anda yang Anda makan di warteg pinggir jalan yang berdebu.
Andaikan jalan-jalan yang setiap hari kita lewati itu terbuat dari bahan yang lebih lunak dari karet, yang akan terkikis adalah jalannya dan bukan ban. Tentu saja pemerintah juga berfikir akan lebih mudah mengganti ban mobil atau motor secara berkala daripada mengganti jalanan yang panjang.
Tetapi lucu juga ketika pada kenyataannya masih banyak sekali jalan yang rusak dibiarkan cukup lama. Akibatnya pemilik mobil atau kendaraan beroda lainnya akan lebih sering mengganti ban mereka.

jalan rusak
Penjelasan politiknya saya belum mau bicara sebelum jadi mahasiswa di UI, tetapi penjelasan ilmiahnya begini. Ketika kita menemukan goresan hitam ditengan jalan seperti yang dilakukan Dominic Torreto dalam Fast Furious ketika nge-drift, keret ban itu tidak hanya bertranslasi tetapi juga bergeser ke kanan dan ke kiri. Dalam skala mikroskopis, ban akan terlihat ban mobil bergantian mencengkeram dan selip ribuan kali sehingga terciptalah bunyi cicitan khas mobil. Dari hasil friksi terlihat kalau karet ban mulai terkikis. Friksi juga menghasilkan panas sehingga mampu melelehkan ban. Terbentuklah garis-garis hitam itu.
Bener bener pengamat, bisa bisanya di jadiin topik, bagus nih
LikeLike
thanks mas fiaz…:)
LikeLike
mencengkeram dan selip ribuan kali. ckckck, rajin sekali. :D.
dan pertikel karet ban-nya pun melayang…
lalu mendarat di piring makan di kafe amigo *agak minggir got*, atau malah mendarat mulus di paru-paruku.
LikeLike
kalau yang mengemudi rajin nge-drift iya mas…hehehe
bernafas dengan ban, ups…maksudnya biar bisa mengapung..
LikeLike
ya ampun Tina, kamu menganalisa sampai sejauh itu? *tepuktangan*
LikeLike
Fotonya cukup familiar. Kayaknya sering lewat situ dulu waktu jemput seseorang di UNJ. 🙂
LikeLike
ngeri ya membayangkan lewat jalan berlobang lobang itu tengah malam 😦
LikeLike
perjalanan itu …
LikeLike
itu fotonya dijalan mana bro? Kok parah sekali
LikeLike
wua, salam juga bro…
LikeLike
hehey, analisanya bagus , di tunggu lho penjelasan politiknya, okeh .. 😀
LikeLike
secepatnya mas…
doain saya ya..
LikeLike
Bannya kenapa emang, Mbak? Jadi jalanan kalah sama Ban nih ceritanya?
LikeLike
Ya, jalanan yang rusak memang menyebalkan ya kalau nggak segera diperbaiki. Bisa bikin macet dan lebih parahnya lagi: rawan kecelakaan!!
LikeLike
🙂
LikeLike
iyaa… apalagi kalau ujan, genangannya itu nyebelin banget
LikeLike
haduhhh permasalahan ku tiap hari nich – bukan cuma ban yang hilang kesehatan motorpun ikut mengambanga 😦
d(^o^”)
LikeLike
jalanjelek kaya gitu bisa membahayakan pengendara ya
LikeLike
Wew..artikel yang ilmiah bangettt..mbak Tina cocok nih jadi Dirjen Pekerjaan Umum ,biar jalanan di kota-kota besar Indonesia gak bopeng seperti sekarang ini 😀
LikeLike
kalau berani bayar saya engga masalah mas…
btw, siapa nih authornya?
LikeLike
Walah..jalanannya kok compang camping kaya gitu ya Mbak Tin..
Kemana petugas kantor PU-nya ? ya he he
LikeLike
tapi yang jelas memang benar² tak enak mengemudi kalau ban sudah mulai tipis. bahayyya…
LikeLike
Wah, saya mau lihat mobil yang nge-drift, eh, ndak ada ya :).
LikeLike
Tidak hanya ban, tapi juga shock breaker, as roda, dll juga jadi korban jalan rusak, hiks…
LikeLike