Tina Latief turns this blog into one simply siphons the excess thoughts with a wish that someday it could be her legacy. She love to pours everything that comes to her mind, mostly about her experiences and daily life with a bit photos she took here and there.
She love to jump in a serious-intelligent talk, but never refuse to laugh a lot when people try to make goofy jokes. Tina is a social researcher who deeply care about the evolving intersection between civil society and technology. Everyday, she helps to promote the use of technology’s potential to strengthen civil society in promoting transparency, advancing human rights and solving people’s problem.read more
Get in touch with me in:
amtina.fathullatifah@gmail.com
wow .. hebat ya ibu ini … jadi mau jamu nih .. sudah laaaaaamaaaa sekali ndak minum jamu 😦
LikeLike
Walaupun mbok jamu gak bisa membuat pesawat lebih canggih lagi, mudah2an ada anaknya yg bisa 🙂
LikeLike
your post is nice.. 🙂
keep share yaa, ^^
di tunggu postingan-postingan yang lainnya..
jangan lupa juga kunjungi website dunia bola kami..
terima kasih.. 🙂
LikeLike
Tradisi jamu tidak tertinggalkan. Malah dipertahankan dengan kreativitas teknologi masa kini 😀 Penjual jamu yang modern. Nggak harus gendong, tempat juga lebih banyak untuk menaruh botol2 jamu…
Sudut kepedulian yang jeli dari seorang Tina Latief 😀
LikeLike
tukang jamu ditempatku pesawatnya roda 2 bermesin ” tapi sayang klo dipanggil susah mungkin dah nge gas duluan kali yah..jadi ga kedengaran sama suara motornya^^
LikeLike
semoga gak muncul perda kalo jamu dikenai PPN
LikeLike
Wah tak kirain, Garuda, atau air asia,,
rupnya pesawat dorong,, ,,,hehehehe,,
jamunya mbok,,,, 🙂
LikeLike
kreatif…
semoga tambah banyak pelanganya mbok..
LikeLike
dialah sang mbo’ jamu dengan sejuta rasa (rasa jamunya) 😀 😀 😀
LikeLike
Beruntunglah Mbok Jamu bisa mendapatkan Pesawat demi melancarkan peperangannya didalam menjajakan jamunya kepada masyarakat sekitar…
LikeLike
WONDERWOMEN…. 😀
LikeLike